Diduga karena penyakit epilepsi dan pisah ranjang serta bercerai dengan istrinya dua bulan yang lalu, seorang tukang kayu warga dukuh Selomanik Desa Tengguli RT 01 RW 15 Kecamatan Bangsri, Zaenal Arifin (26), ditemukan tewas gantung diri di rumah warga tempat ia bekerja, di Desa Banjaran RT 02 RW 03 Bangsri Selasa (17/3) sore. Diduga kuat, Zaenal Arifin gantung diri lantaran stres setelah sebelumnya cerai dengan sang istri.
Kejadian bermula ketika Suyitno selaku pemilik rumah mencari korban pada Selasa siang untuk diajak makan siang. Namun korban tidak ditemukan, kemudian mencari ke rumah korban namun juga tidak ditemukan. Selanjutnya pada pukul 17.30 WIB, saat Suyitno selesai mandi dan hendak mengambil pakaian di kamar kosong, tiba-tiba melihat darah tercecer di lantai dan saat melihat ke atas, Suyitno melihat korban sudah gantung diri di kamar kosong tersebut.
Kapolsek Bangsri Akp Rismanto mengatakan, menurut pengakuan dari pihak keluarga korban, selama ini korban mempunyai riwayat penyakit epilepsi. Selain itu, korban sudah 5 bulan pisah ranjang dengan istrinya dan bercerai dengan istrinya 2 bulan lalu.
Diperkirakan sebelum mengakhiri nyawanya, korban sempat membenturkan kepalanya ke tiang dipan. Dari kepala korban terdapat luka robek tak beraturan pada dahi atas, diduga sebelumnya dibenturkan oleh korban sendiri ke tiang dipan yang ada dikamar sebelum gantung diri.
“Ini awalnya ditemukan Suyitno, yang merupakan pemilik rumah yang dijadikan tempat bekerja korban. Korban ditemukan gantung diri dengan kondisi tergantung, lidah menjulur, leher terdapat bekas jeratan, dan terdapat sperma pada celana dalam korban,” ujar Rismanto
Dari olah TKP yang dilakukan anggota Polsek Bangsri dan juga pihak Puskesmas Bangsri, disimpulkan bahwa kejadian tersebut murni tindakan bunuh diri dan tidak ada unsur kekerasan.
“Setelah dilakukan olah TKP, jenazah langsung kami serahkan kepada keluarga korban di Dukuh Selomanik untuk proses pemakaman,” pungkasnya.