JEPARA – Dewan Pengurus Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Jepara masa bakti 2017-2020 telah resmi dikukuhkan. Pengukuhan dilakukan bersamaan dengan Apel Kesiapsiagaan Bencana yang dilaksanakan di Halaman Kantor Bupati, Selasa (28/11/2017).
Forum yang diinisiasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara tersebut, adalah unsur yang didalamnya terdiri dari Instansi Pemerintah, Organisasi Masyarakat, dan Relawan.
Bupati Jepara Ahmad Marzuqi dalam sambutannya mengatakan, Forum tersebut dikukuhkan guna mengoptimalkan penanggulangan bencana di Jepara. “Dengan adanya Forum ini tentu akan memperkuat soliditas, solidaritas dan sinergitas seluruh komponen yang ada di Jepara dalam menjadikan Jepara sebagai Kabupaten yang tangguh bencana.” ujarnya.
Sementara itu, pelaksanaan apel kesiapsiagaan bencana ini, termasuk gelar pasukan dan peralatan, Bupati menganggap ini sangat penting untuk dilakukan. karena bisa menjadi tolok ukur kesiapsiagaan dalam mengantisipasi, mengatasi, dan menghadapi segala bentuk bencana yang mungkin terjadi di Jepara. Selain itu juga untuk mengkonsolidasi dan mengkoordinasi seluruh lembaga lintas sektor terkait, dan seluruh elemen masyarakat dalam kesiapan mengahadapi kemungkinan bencana.
“Dengan kesiapan ini kita harapkan dapat secara cepat dan tepat menghadapi bencana jika sewaktu-waktu terjadi di Jepara,” kata Ahmad Marzuqi.
Menilik dari sejarah dan siklus terjadinya bencana di Jepara, Bupati mengatakan, terjadinya bencana di Jepara mengacu pada siklus 4, 6, dan 8 tahunan. “Ada tiga jenis bencana yang patut diwaspadai akhir tahun ini, yaitu banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung,” ujarnya lagi.
“Sebagaimana kita ketahui, terakhir kali terjadi bencana banjir besar dan tanah longsor di Jepara tahun 2014 lalu, sehingga berpedoman pada siklus tersebut, tahun 2018 kita prediksi akan terjadi bencana. Prediksi ini bisa saja meleset tetapi tentunya kita harus siap menghadapinya jika benar-benar terjadi,” lanjutnya menyampaikan pesan.
Sadar akan bencana dapat terjadi kapanpun, dimanapun dan pada siapapun, sehingga Marzuqi juga berpesan kepada camat, lurah, petinggi, hingga ketua RT/RW agar mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana alam yang mungkin atau dapat terjadi di wilayah masing-masing.[]