Radio Aslinya Jepara

Ribuan Orang Saksikan Perang Obor Tegalsambi

JEPARA – Tradisi perang obor di desa Tegalsambi Kecamatan Tahunan kabupaten Jepara berlangsung meriah. Ribuan orang baik tua maupun muda memadati lokasi untuk menyaksikan aksi perang obor yang diadakan setahun sekali itu.

 

Agus Santoso, Petinggi Tegalsambi mengatakan, pelaksanaan tradisi obor dan sedekah bumi sendiri sudah dimulai sebelumnya sejak 15 April 2024. Saat itu agendanya yakni barikan di makam sesepuh dan leluhur Desa Tegalsambi.

 

“Ada sepuluh makam yang diziarahi yaitu Mbah Tegal, Mbah Gemblong, Syaikh Rofi’i, Mbah Sudimoro, Kiai Babatan, Mbah Surgi Manis, Mbah Tunggul Wulung, Mbah Singkil, Mbah Datuk Sulaiman, dan Mbah Towi Kromo,” ungkapnya.

 

Tahun ini panitia menyediakan 400 obor yang dimainkan oleh 40 warga Desa Tegalsambi.

 

Pelaksanaan tradisi perang obor tahun ini juga sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya yaitu akan ada penampilan tari perang obor. Tarian tersebut menurutnya juga baru pertama kali ditampilkan kepada masyarakat. Tarian tersebut jika nanti disetujui Pj Bupati Jepara, juga akan diajarkan kepada murid-murid di setiap sekolah.

 

Tradisi perang obor sendiri, menurut Agus Santoso, tak terlepas dari kisah perseteruan dua tokoh masyarakat pada zaman dahulu, yakni Kiai Babadan dan Mbah Gemblong. Kala itu, Kiai Babadan meminta bantuan Mbah Gemblong untuk memelihara hewan ternak sapi dan kerbau miliknya.

 

Akan tetapi, Mbah Gemblong tidak menjalankan amanat tersebut. Ia justru sibuk melakukan pekerjaan yang lain, yakni mencari ikan di Sungai Kembangan. Hal itupun membuat banyak ternak sapi dan kerbau milik Kiai Babadan banyak yang sakit dan mati.

 

Melihat hal itu, Kiai Babadan pun marah. Ia kemudian menegur Mbah Gemblong. Namun, karena merasa tidak digubris, Kiai Babadan pun mengambil obor yang biasa digunakan untuk mengusir nyamuk dan memukulkan ke Mbah Gemblong.

 

“Kemudian terjadi pertikaian, Kiai Babadan mengambil sebuah obor yang biasanya digunakan untuk pengusir nyamuk. Ia memukul Mbah Gemblong dengan obor itu. Mbah Gemblong yang tidak terima kemudian membalas. Akhirnya terjadilah saling pukul dengan menggunakan obor,” ujar Agus

 

 

 

 

 

Comments
Loading...