
Selama bulan puasa dan menjelang lebaran, Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara mengimbau agar masyarakat mewaspadai makanan dan minuman tak sehat. Sebab, selama puasa dan menjelang lebaran arus peredaran makanan meningkat dari biasanya.
Selama bulan puasa Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara melakukan monitoring dan mendapatkan sejumlah temuan. Monitoring tersebut dilakukan di sejumlah pasar-pasar tradisional dan mini market.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara Dwi Susilowati kemarin ketika ditemui di ruang kantornya.
Susi mengungkapkan selama ini memprogramkan pantauan makanan dan minuman selama puasa dan menjelang lebaran. Hanya, pihaknya juga mendapatkan surat dari BPOM untuk lebih mengintensifkan pantauan.
Dari hasil pantauan itu pihaknya mengambil 92 sample makanan, sedikitnya sembilan makanan yang tidak memenuhi syarat. Makanan tersebut banyak mengandung bahan berpengawet yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi.
Di antaranya sample roti tawar banyak mengandung siklamat pemanis makanan. “Jika dikonsumsi terus menerus dapat menyebabkan penyakit dalam seperti ginjal, liver dan lainnya,” terangnya.
Meski belum menemukan, pihaknya juga diminta untuk mewaspadai peredaran makanan khas puasa yakni kurma. Dikabarkan peredaran kurma berformalin telah marak sejumlah daerah. “Di Jepara belum ditemukan, namun kami tetap diimbau untuk mewaspadai peredarannya,” imbuhnya.
Pihaknya mengaku, akan melakukan pemantauan terhadap expired date (tanggal kadaluwarsa) makanan kemasan menjelang lebaran mendatang dengan pihak Satpol PP yang memiliki kewenangan penegakan peraturan daerah (Perda).